Istana Gyeongbokgung
Ingin mengetahui sejarah dan budaya dari Korea Selatan? Datang saja ke Istana Gyeongbokgung. Istana ini dibangun tahun 1394, bahkan sempat hancur serta direnovasi beberapa kali. Istana Gyeongbokgung terletak di sebelah utara Kota Seoul.
Istana ini cukup luas, karena merupakan istana terbesar di Korea Selatan. Di dalamnya Anda dapat melihat benda-benda peninggalan, arsitektur, adat istiadat, dan banyak hal lain tentang warisan dari Dinasti Joseon ini.
Ingin mengetahui sejarah dan budaya dari Korea Selatan? Datang saja ke Istana Gyeongbokgung. Istana ini dibangun tahun 1394, bahkan sempat hancur serta direnovasi beberapa kali. Istana Gyeongbokgung terletak di sebelah utara Kota Seoul.
Istana ini cukup luas, karena merupakan istana terbesar di Korea Selatan. Di dalamnya Anda dapat melihat benda-benda peninggalan, arsitektur, adat istiadat, dan banyak hal lain tentang warisan dari Dinasti Joseon ini.
Gyeongbokgung adalah istana utama selama Dinasti Joseon berkuasa (1392 – 1910). Ini merupakan salah satu dari lima istana di Seoul. Istana ini menyimpan sejarah selama lebih dari 500 tahun.
Istana ini
dibangun oleh Raja pendiri Dinasti Joseon, Lee Seong-Gye, pada tahun 1395
ketika ibu kota Negara dipindahkan dari Gyeseong ke Seoul. Istana in berada di
bagian utara Seoul. Istana ini juga sering disebut dengan nama Bukgwol.
Gyeongbokgung
berdiri di atas lahan seluas 180,000 m2. Di bagian selatan ada
gerbang utama Gwanghwamun, di bagian selatan ada Sinmumun, di timur ada
Yeongchumun, dan di barat ada Geonchunmun. Di dalam istana, ada beberapa
bangunan utama, yaitu Geunjeongjeon, Gyotaejeon, Jagyeongjeon, Gyeonghoeru, dan
Hyangwonjeong. Geunjeongjeon adalah gedung utama dimana di sana dilangsungkan paseban
agung, dan pertemuan pagi. Di halaman depan, ada tiga jalan setapak dari
batu granit. Jalan setapak yang sedikit lebih tinggi di bagian tengah adalah
jalan setapak bagi raja, sementara yang lainnya adalah bagi para hadirin.
Jagyongjeon adalah tempat di mana Ibunda dari sang raja beristirahat. Tempat
ini terkenal dengan dindingnya yang penuh bunga dan Sipjangsaeng gulduk
(cerobong asap). Guldduk ini disebut sebagai yang paling indah yang pernah
dibuat pada masa pemerintahan Dinasti Joseon, dan dimasukkan dalam daftar
Warisan Nasional nomor 810. Gyotajeon adalah wilayah pribadi permaisuri. Tempat
ini sangat mempesona karena dinding dan pintu masuk bagian belakangnya langsung
menghadap ke Gunung Amisan, dan pemandangan di sini sangat indah dan menawan.
Satu hal
yang membuat Gyeongbokgung tampak elegan adalah kolam teratainya, yaitu di
Gyeonghoeru dan Hwangwonjeoung. Gyeonghoeru adalah tempat dimana orang-orang
terkemuka dari Negara lain bertemu, dan di mana festival-festival istimewa
diselenggarakan ketika ada perayaan-perayaan di kerajaan. Hwangwonjeong ada di
belakang tempat peristirahatan, dan ada di dalam halaman belakang. Di sini juga
ada kolam teratai, tetapi mempunyai nuansa yang lebih feminine jika
dibangdingkan dengan yang ada di Gyeonghoeru. Gaya arsitekturnya memanfaatkan
pemandangan Gunung Amisan, sehingga menghasilkan pemandangan yang menakjubkan,
menjadi contoh yang hebat bagi sturktur bangunan tradisional kerajaan di Korea.
Di sana juga terdapat perpustakaan yang dinamakan Sujeongjeon dan ruang kerja
raja, yang dinamakan Sajeongjeon.
Pada tahun
1910, ketiak perjanjian Korea-Jepang ditandatangani, Jepang meruntuhkan
bangunan-bangunan Jeongak di bagian selatan dan membangun Pusat Komando di
bagian itu. Sekarang ini, bangunan Jepang tersebut sudah dihilangkan dan
bangunan kerajaan masih dalam proses restorasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar